Selasa, 08 November 2016

PENGALAMAN MENJADI TARUNI BARU DI STTKD YOGYAKARTA



PENGALAMAN MENJADI TARUNI BARU

            Perkenalkan nama saya Lailatul Umi Masruroh. Saya menjadi taruni STTKD angkatan 2016. Awalnya saya diterima di prodi D-4 Manajemen Transportasi Udara. Setelah saya pikir-pikir lagi, saya merasa lebih baik saya pindah ke prodi D-3 Manajemen Transportasi Udara. Karena lebih cepat cuma 3 tahun dan terakreditasi B. Dan biasanya akreditas B merupakan syarat minimum diterima di lapangan pekerjaan. Begitupun dengan peluang diterimanya D-3 Manajemen Transpotasi Udara di dunia penerbangan lumayan besar. Alasan saya memilih D-3 Manajemen Transportasi Udara karena saya ingin cepat bekerja dan juga cepat lulus. Alhamdulillahnya kedua orangtua saya mendukung prodi apa yang saya pilih.
            Saya akan bercerita sedikit mengenai perjalanan saya masuk di kampus STTKD. Saya mengetahui kampus STTKD dari kakak kelas SMA saya. Saat itu di sekolah saya ada acara Campus Fest. Kemudian saya berkunjung ke base camp kakak kelas saya yang sekolah di STTKD, lalu saya diberi brosur. Ketika saya tunjukkan brosur itu ke orangtua saya, mereka tertarik menyekolahkan saya di STTKD. Tapi awalnya saya tidak tertarik, karena saya kurang wawasan tentang dunia penerbangan. Setelah saya browsing mengenai program kerja di penerbangan, saya jadi semakin tertarik untuk sekolah di penerbangan. Lalu saya daftar dan mengisi formulir, saat mengikuti tes saya berangkat sendiri dari rumah naik kereta api. Sesampainya di stasiun Lempuyangan, saya di jemput kakak sepupu saya yang bersekolah di UNY. Lalu saya di antar ke kampus STTKD dan mengikuti tes. Setelah saya  tes, saya mendapat surat yang isinya menyatakan saya diterima di STTKD. Pada saat itu juga saya menghubungi kedua orangtua saya, mereka sangat bahagia.
            Pada saat kegiatan PDK di kampus STTKD, yang saya rasakan awalnya terkejut. Karena kegiatan tersebut sangat disiplin. Disiplin mengenai waktu dan juga disiplin kerapian. Awalnya saya belum bisa beradaptasi dengan lingkungan disini. Tapi banyak manfaatnya bagi saya sendiri. Dengan cara disiplin seperti ini, saya jadi bisa mengatur waktu saya serta tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Saya menggunakan waktu saya dengan sebaik-baiknya. Dan manfaat lain dari PDK yaitu menjadikan mental lebih kuat.

            Selama kegiatan PDK di AAU Yogyakarta, saya dapat pelajaran yang sangat bermanfaat. Salah satunya yaitu PBB. Kami diajarkan PBB di lapangan AAU Yogyakarta. Selain itu keberanian kami di uji dengan adrenalin turun tebing. Setelah itu kami diajak bermain, intinya dalam permainan itu kami diajarkan mengenai kekompakan, menyatukan pikiran, kebersamaan, dan masih banyak lagi pelajaran yang kami dapatkan dari AAU Yogyakarta. Saya mendapat pengalaman dan pelajaran baru dari AAU Yogyakarta.




Nama        : Lailatul Umi Masruroh
Prodi         : D-3 MTU (E)
NIT           : 160208206

Senin, 03 Oktober 2016


Bandar Udara Internasional Juanda



Bandara Internasional Juanda (kode IATA: SUB, kode ICAO: WARR) adalahbandar udara internasional yang terletak di Kecamatan Sedati, kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya. Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I. Namanya diambil dari Ir. Djuanda Kartawidjaja, Wakil Perdana Menteri (Waperdam) terakhir Indonesia yang telah menyarankan pembangunan bandara ini. Bandara Internasional Juanda adalah bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta berdasarkan pergerakan pesawat dan penumpang. Bandara ini melayani rute penerbangan dari dan tujuan Surabaya.
Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter dengan luas terminal sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 13 juta hingga 16 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.